Thursday, November 3, 2011

Kerajaan Mataram



Awal pembentukan kerajaan mataram adalah ketika Sultan Adiwijaya dari meminta bantuan kepada Ki Gede Pamanahan yang berasal dari pedalaman untuk menghadapi pemberontakan Aria Penangsang. Sebagai balas jasa.
Pada tahun 1557 M, Ki Gede Pamanahan menempati isatana barunya di Mataram. Dia digantikan oleh putranya, Senopati pada tahun 1584 M dan dikukuhkan oleh Sultan Panjang Senopatilah yang di anggap sebagai Sultan Mataram Pertama, Setelah Pangerang Benowo.
Seno pati kemudian berkeinginan menguasai semua kerajaan yang berada di bawah pengaruh kerajaan Panjang. Tetapi keinginannya itu tidak mendapat dukungan apalagi pengakuan dari para raja di Jawa Timur yang merupakan bawahan kerajaan Demak Panjang. Meskipun begitu, ia terus berusaha memperoleh pengakuan dengan cara peperangan dan penyerangan ke Jawa Timur. Usaha itu membuahkan hasil, karena sebagain wilayah Jawa Timur dapat ditaklukkannya.
Senopati meninggal pada tahun 1601 M, Posisinya di gantikan oleh putranya bernama Seda Ing Krapyak yang berkuasa hingga tahun 1613 M. Setelah itu, Posisinya di gantikan Sultan Agung. Pada masa ini, Sultan berusah memperluas wilayah Jawa Timur secara keseluruhan. Pada Masa inilah terjadi kontak senjata dengan belanda.
Kemudian pada tahun 1630 M Sultan Agung menetapkan Amangkurat I Sebagai putra mahkota yang akan menggatikannya kelak.Ketika Sultan Agung meninggal tahun 1646 M, Amangkurat I menjadi penguasa Mataram. Selama Amangkurat I Memerintah, Selalu terjadi konflik .
Pada tahun 1647 M, terjadi pembantaian terhadap para ulama dan keluarganya. Jumlah korban yang tewas di perkirakan 5000-6000 Orang. Akibatnya timbul permberontakan yang di lakukan para ulama. Di antara permberontakan yang terukir dalam sejarah adalah pemberontakan yang di pimpin Kiai Kejoran pada tahun 1677-1678 M. Pemberontakan ini berdampak pada stabilitas politik dan kekuasaan, yang berjunjung pada kejatuhan dan kehancuran kerajaan Isalam Mataram.

Selama masa kekuasan Mataram, terdapat 10 Raja. Mereka adalah :
o    Sutowijoyo (Senopati, 1586-1601 M).
o    Mas Jolang (Panembahan Sedo Ing Krapyak, 1601-1613 M).
o    Suktan Agung ( 1613-1645 M ).
o    Amangkurat I ( 1646-1677 M ).
o    Amangkurat II ( 1677-1703 M ).
o    Amangkurat III ( 1703-1705 M ).
o    Pakubuwono I ( 1705-1719 M ).
o    Sunan Prabu ( 1719-1727 M ).
o    Pakubuwono II ( 1727-1747 M ).
o    Pakubuwono III ( 1749-1788 M ).